Nabi Muhhammad Rasulullah SAW berdakwah menyebarkan agama Islam bukan tanpa ada tantangan dan halangan, banyak sekali tantangan yang harus dihadapi Beliau agar umatnya dapat hidup di jaman yang terang dan terbebas dari segala kebodohan jahiliah. Untuk menghadapi tantangan dan kekerasan kaum Kafir Quraisy beliau selalu bersabar, bertawakal, dan terus bedo'a. Pada tahun 615 M beliau menyuruh 20 sahabatnya untuk berhijrah ke Habasyah (Ethiopia) karena raja Negus itu dikenal suka memberikan jaminan keamanan kepada orang yang meminta perlindungan darinya. Setelah beberapa lama mereka kembali lagi ke Mekkah, karena mereka menduga kalau keadaan Mekkah sudah sudah normal dengan sebab seorang Quraisy yang masuk Islam yakni Umar bin Khattab.
Namun ternyata dugaan mereka sangat melenceng jauh, pasalnya Abu Jahal yaitu seorang pemimpin kaum kaum Kafir Quraisy memerintahkan agar setiap keluarga dari kabilah Quraisy meningkatkan tekanan dan siksaan terhadap anggota keluarga lain yang telah masuk Islam. Menghadapi situasi demikian akhirnya Rasulullah SAW menyuruh para sahabatnya untuk kembali lagi ke Habasyah. Dan pada saat itu mereka berjumlah 83 orang, yang berada di bawah pimpinan Ja’far bin Abu Thalib. Selain memberikan jaminan keamanan, raja Negus juga memberikan kebebasan peribadatan kepada para sahabat Nabi Muhammad SAW yang sesuai dengan ajaran Islam. Dengan kesabaranya Nabi MuhammadSAW memperoleh beberapa pengikut ke dalam Islam. Hal itu dikarenakan adanya ancaman dan siksaan serta tantangan oleh kaum Kafir Quraisy di Mekkah. Meskipun begitu, tiap harinya ada saja para kaum budak, wanita, dan orang miskin serta lemah yang dengan semangat yang membara mereka memeluk Islam sebagai agamanya. Ketika berdakwah Nabi Muhammad SAW menerima tantangan dan juga hambatan dari kaum Kafir Quraisy.
Tantangan Abu Lahab
Sebenarnya Abu Lahab adalah kerabat Nabi Muhammad SAW namun dia beserta istrinya tidak menerima kebenaran Islam, justru mereka memusuhi Islam. Itu semua berawal ketika semua Nabi Muhammad SAW mengumpulkan penduduk Mekkah di Bukit Safa dan mengatakan bahwa beliau adalah sebagi seorang pemberi peringatan dan Allah memerintahkannya mengajak semuanya untuk memeluk Islam. Khotbah itu membuat banyak orang marah, termasuk Abu Lahab. Bahkan dia mengatakan : “Celakalah engkau wahai Muhammad! Untuk inikah engkau mengumpulkan kami?”. Maka sebagai balasannya Allah Menurunkan Surah Al- Lahab ayat 1-5 yang artinya : “ Binasalah kedua tangan Abu Lahab dan sesungguhnya dia akan binasa. Tidaklah berfaedah harta bendanya dan apa yang ia usahakan. Kelak ia akan masuk ke dalam api yang bergejolak. Dan (begitu pula ) istrinya, pembawa kayu bakar yang di lehernya ada tali dari sabut.
Ancaman Golongan Penguasa Mekkah
Mereka menentang dakwah Nabi Muhammad SAW karena tidak ingin kekuasaannya terganggu dakwah Islam yang menekankan keadilan sosial dan persamaan derajat. Dan menganggap kekuatan Nabi Muhammad SAW adalah karena adanya perlindungan dari pamannya Abu Talib, sehingga para penguasa mengancam untuk segera menyerahkan Nabi Muhammad SAW atau menghentikan dakwahnya. Kemudian pamannya meminta untuk menghentikan dakwahnya, namun Nabi Muhammad SAW menolak, seraya berkata : “Demi Allah! Saya tidak akan berhenti memperjuangkan amanat Allah ini walaupun seluruh sanak keluargaku akan mengucilkanku”. Hingga akhirnya pamannya berkata “ Teruskanlah! Demi Allah , aku akan membelamu”.
Siksaan Dari kaum Kafir Quraisy
Gagal dengan bujukannya, lalu mereka melakukan kekerasan kepada Nabi Muhammad SAW dan menyiksa para pengikutnya dari dipukul, dicambuk hingga menghalangi kaum yang ingin beribadah haji dan melemparinya dengan kotoran.
Hijrah ke Abessia (Habasyah)
Akibat perlakuan kejam para kaum Kafir Quraisy, Nabi Muhammad SAW mengungsikan pengikutnya ke Abessia (Habasyah). Dan mereka diterima oleh Raja Najasy dengan lapang dada.
Pembokoitan Bani Hasyim
Kaum Kafir Quraisy menganggap kalau kuatnya kedudukan kaum muslim adalah karena perlindungan Bani Hasyim. Oleh karena itu mereka memboikot Bani Hasyim dengan menghentikan hubungan baik jual beli maupun pernikahan dan sosial dengan seluruh penduduk Mekah yang mana persetujuan ini telah ditandatangani bersama dan digantung di Ka'bah, sehingga menyebabkan Bani Hasyim menderita selama 3 tahun, hingga akhirnya berhenti setelah beberapa pemimpin Kaum Quraisy merasa tindakan itu sangat keterlaluan.
Tahun Kesedihan
Setelah masa Pembokoitan Bani Hasyim berakhir yaitu pada tahun ke-10 kenabian, paman Nabi Muhammad SAW meninggal di usia 87 tahun yang tiga hari kemudian di usul dengan wafatnya istri beliau, Khadijah. Dan tahun itu dinamai dengan ‘amul huzn. Meskipun begitu beliau tetap tabah dan sabar dan tetap menjalankan dakwahnya hingga memperoleh kemenangan yang tidak pernah dibayangkan.
Sungguh betapa jalan yang panjang dan berliku yang harus ditempuh Rassullulah SAW dan semua pembela islam untuk mendirikan Agama yang indah ini, semoga kita bisa menjadi makhluk yang pandai bersyukur.
Islam sangat kejam
ReplyDeleteBkn islam yang kejam tapi orang yang tidak suka sama nabi muhammad
Delete😄😄😄
Islam tu indah. Orang yang trntang rasulullah tu yang kejam sebenarnya. Mereka sanggup buat ape je demi hentikan dakwah baginda.
DeleteIslam tu indah. Orang yang trntang rasulullah tu yang kejam sebenarnya. Mereka sanggup buat ape je demi hentikan dakwah baginda.
DeleteAnda tidak jelas... Justru sebaliknya kaum kafir itu yg sngat kejam
DeleteThis comment has been removed by the author.
DeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteThis comment has been removed by the author.
ReplyDeleteApa-apa pun terima kasih. Ia membantu saya dalam mata pelajaran sejarah. Minta maaf jika saya menyakitkan hati. No hard feelings. Kita semua manusia dan tiada apa- apa untuk dibanggakan. :). please reply.
ReplyDeleteterima kasih,saya sekarang boleh menyiapkan kerja presentation pendidikan islam saya,👍👍👍👍
ReplyDelete