Searching...
Friday, 5 December 2014

Semua Nabi dan Rasul Beragama Islam

"Sesungguhnya agama yang dirido'i di sisi Allah hanyalah Islam dan tidaklah ahli kitab berselisih melainkan setelah datang pada mereka pengetahuan dan mereka melebihi batas, dan barangsiapa yang kufur terhadap ayat-ayat Allah maka sesungguhnya Allah Dzat paling cepat balasannya".(Qs. Ali Imran :19)

Pengertian dan Sumber Agama
Secara etimologi atau bahasa agama dapat diartikan sebagai seperangkat aturan yang mengatur manusia dan kehidupannya untuk selalu berada dalam jalur yang benar. Pengertian diatas dapat mencakup semua agama yang ada, baik itu agama samawi yang terdiri dari Islam, Yahudi, Kristen, atau agama ardhi seperti Hindu, Budha, Konghucu dan lain-lainnya, semua agama diatas memiliki unsur keyakinan, aturan, ritual dan kebiasaan-kebiasaan yang dapat mendekatkan diri pada yang di yakininya sebagai Rabb atau Tuhan.

Dengan banyaknya agama atau aturan yang ada, maka Islam adalah satu-satunya agama yang mendapat lisensi serta pengakuan dari Allah Swt bahwa Islam adalah agama yang dirido'I-Nya. Adapun agama yang lain yang disebutkan diatas hanyalah ajaran yang disandarkan kepada pembawanya atau tempat dimana ajaran itu pertama kali muncul dan disebarkan oleh pembawanya contoh seperti agama Yahudi, Yahudi disandarkan kepada Nabi Ishak Alaihisalam dan beliau adalah Nabi dan Rasul Allah Swt, Kristen atau Nasrani adalah agama yang disandarkan pada tempat dimana Nabi Isa Alaihisalam lahir yaitu Nazaret dan Nabi Isa adalah seoang Nabi dan Rasul Allah Swt, sedangkan Islam tidak disandarkan pada pembawa atau tempat awal mula ajaran ini muncul akan tetapi penamaan agama ini langsung dari Allah Azza wazalla tuhannya Ishak Alaihisalam, Isa Alaihisalam dan Muhamad Saw, akan tetapi ajaran Yahudi serta Kristen yang ada sekarang ini sudah tidak orisinil atau palsu, semuanya telah disimpangkan oleh para penganutnya sebab pada intinya sumber ajaran agama mereka adalah Islam.

Adapun agama selain yang disebutkan diatas hanyalah bikinan manusia belaka atau renungan pembawanya seperti agama Hindu yang diambil dari tempat mula pertama ajaran ini disebarkan yaitu sungai Indus yang ada di India, begitu juga dengan agama Budha yang disandarkan kepada pembawanya yaitu Budha Gautama dan lain sebagainya. Oleh sebab itu Imam Ibnu Katsyir rahimahullah dalam menafsirkan ayat diatas beliau berkata: Firman Allah swt "sesungguhnya agama yang dirido'I Allah adalah agama Islam, adalah pemberitahuan bahwa tidak ada agama yang dirido'I dan diterima disisi-Nya selain agama Islam, yaitu dengan cara mengikuti para Rasul yang diutus Allah disetiap zamannya hingga ditutup oleh Nabi Muhamad Saw Nabi yang terakhir, dimana Ia menutup seluruh jalan untuk menuju dan mencapai keridoan-Nya melainkan dengan cara mengikuti apa yang diwahyukan kepadanya, barang siapa yang ingin bertemu Allah setelah diutusnya Nabi Muhamad Saw kemudian ia tidak berpegang dengan agama dan syari'atnya maka tidak akan diterima, sebagaimana firman-Nya" Barang siapa yang mencari agama selain Islam maka tidak akan diterima".

Islam secara etimologi memiliki tiga pengertian yaitu menyerahkan diri, tunduk dan patuh serta taat, adapun definisi terminologinya adalah menyerahkan diri pada Allah dengan tauhid, tunduk dan patuh dengan ketaatan serta terbebas dari kesyirikkan.

Definisi diatas dapat memberikan pengertian pada kita bahwa hakikat agama Islam adalah peneyerahan diri sepenuhnya kepada Allah Swt sebagaimana ayat yang sering kita baca dalam shalat: Artinya:"Katakanlah hai Muhamad sesungguhnya shalatku, ibadah hajiku, hidup dan matiku adalah bagi Allah Robb semesta alam tidak ada sekutu bagi-Nya dan dengan ini aku diperintahkan menjadi seorang muslim".Inilah hakikat agama para Nabi dan Rasul dari mulai Adam Alaihisalam hingga Muhamad Saw.
               
Penyebutan dan penamaan mereka dengan kata-kata muslim dapat dijumpai diberbagai surat dalam Al-Qur'an salah satunya adalah:

Artinya:"Dan tidaklah Allah menjadikan agama kalian susah payah yaitu agama nenek moyang kalian Ibrahim, Dia-lah Dzat Allah yang menamakan orang-orang muslim sebelum kalian".(Qs.Al Haj(22):78)

Imam Al Muzahid rahimahullah berkata: Dia-lah Dzat Allah yang menamakan sebelum kalian orang-orang muslim dalam kitab-kitab suci yang dulu, begitu juga dalam Al-Quran. Imam Ibnu Katsir rahimahullah berkata: Inilah yang benar sebab Allah Swt berfirman: Dia-lah Dzat Allah --- dan tidaklah Ia menjadikan agama dengan susah payah". kemudian Allah mendorong dan memberi semangat supaya mengikuti apa-apa yang dibawa para Rasul alaihisalam sebab itu adalah agamanya Ibrahim Alaihisalam.

Konsep Ketuhanan
Ibnu Abbas radiyallahuanhu berkata: "jarak masa diantara Adam dan Nuh sebanyak sepuluh abad, mereka semua ada dalam syari'at yang hak kemudian mereka berselisih kemudian Allah mengutus para nabi dan rasul untuk memberikan kabar gembira dan peringantan bagi mereka". Berdasarkan penjelasan diatas bahwa orang-orang dimasa Adam hingga Nuh Alaihimassalam semuanya mentauhidkan atau meng-Esakan Allah Swt semata sesuai dengan fitrah yang dibawa oleh manusia hingga datang suatu masa, dimana manusia menuhankan sesuatu selain Allah Swt. Oleh karena itu Allah mengutus para nabi dan rasul untuk meluruskan mereka kembali pada jalan yang benar.

Konsep ketuhanan dalam Islam sangat jelas sekali tidak seperti yang ada dalam agama lainnya, dimana ini adalah konsep ketuhanan seluruh Nabi dan Rasul. Allah Swt berfirman: Artinya: "katakanlah wahai Muhamad; Dia-lah Dzat Allah yang Esa, Dzat yang tidak melahirkan dan dilahirkan dan tidak ada yang seperti dengan-Nya". (Qs. Al Ikhlas(112):1-4)
               
Dalam ayat lain Allah Swt membantah pengakuan dan tuduhan pada orang-orang Yahudi dan Nasrani bahwa salah satu utusan-Nya bagian dari mereka dan menjelaskan pada mereka bahwa Ia adalah seorang muslim dan tidak pernah mempersekutukan Allah Swt dengan sesuatu apapun. Artinya: "Tidaklah Ibrahim itu Yahudi dan Nasrani akan tetapi dialah orang yang lurus dan muslim dan bukanlah dari orang-orang musrik". (Qs Ali Imran(3):67)
              
Konsep Ibadah atau Syari'at
Allah Swt telah menjelaskan bahwa setiap para Nabi dan Rasul yang di utus-Nya, semuanya menyerukan untuk beribadah pada Allah semata, adapun cara dan bagaimana bentuk peribadatan itu sesuai dengan risalah yang dibawakan oleh Nabi tersebut. Artinya: "Dan kami telah mengutus bagi setiap umat seorang Rasul dimana mereka berseru:"Beribadahlah kalian pada Allah dan jauhilah thaghut". (Qs.An Nahl(16):36)

Dalam ayat lain Allah Swt menjelaskan lebih rinci tentang syariat yang dibawa setiap Nabi dan Rasul sebagimana firman-Nya. Artinya: "Kami telah jadikan bagi tiap-tiap kalian sya'riat dan jalan, seandainya Allah berkehendak tentu akan menjadikan kalian umat yang satu akan tetapi untuk mencoba kalian maka berlomba-lombalah menuju kebaikan."( Qs. Al Maidah(4):48)

Ibnu Abbas radiyallahuanhu berkata: yang dimaksud syari'at dan minhaj adalah jalan dan sunnah. Imam Bukhari meriwayatkan hadits dari Abu Hurairah radiyallahuanhu bahwasannya Rasulullah Saw bersabda: Artinya: "Kami semua para nabi bersaudara dan agama kami satu".

Dalam hadits yang lain (HR. Bukhari-Muslim) Rasulullah Saw mengupamakan para Nabi dan Rasul, bahwa mereka itu satu bapak yang lahir dari Ibu yang berbeda-beda artinya adalah bahwa mereka itu membawa satu ajaran agama yaitu Tauhidullah atau mengesakan Allah akan tetapi memiliki syari'at yang berbeda-beda seperti ibadah, perintah dan larangan, penghalalan dan pengharaman dan lain sebagainya.

Konsep Da'wah
Dalam Al-Qur'an orang-orang Yahudi dan Kristen atau Nasrani sering disebut dengan ahli kitab begitu juga umat Nabi Muhamad Saw karena telah diturunkan pada mereka kitab suci untuk dijadikan  pegangan sampai datangnya risalah Muhamad Saw, oleh karena Allah Swt menyeru mereka untuk beriman padanya. Artinya:"Wahai ahli kitab marilah kalian menuju satu kalimat yang sama diantara kita yaitu tidak menyembah selain Allah serta tidak mempersekutukan-Nya dengan apapun, dan tidak boleh diantara kita menjadikan tuhan yang disembah selain Allah swt, bilamana kalian mau maka katakanlah oleh kalian kami bersaksi bahwa kami orang-orang muslim". (Qs.Ali Imran(3):64)

Ibnu Katsyir –rahimahulah- berkata: bahwa khitob atau seruan ayat ini umum bagi semua ahli kitab yaitu Yahudi dan Nasrani serta yang sejalan dengannya yaitu beribadah pada Allah dan tidak memper sekutukan-Nya dengan sesuatu apapun baik dengan gambar, salib ,berhala, api dan lain sebagainya Jadi dapat disimpulkan bahwa semua nabi dan rasul semuanya beragama Islam.

0 comments:

Post a Comment

 
Back to top!