Searching...
Saturday, 10 January 2015

Pengertian Sahabat Nabi Muhammad Rasulullah SAW

Menurut aqidah Ahlussunah Waljamaah : Sahabat adalah orang yang waktu bertemu (berkumpul) dengan Rasulullah dalam keadaan beriman dan waktu mati juga dalam keadaan beriman. Apabila ada orang yang waktu bertemu atau berkumpul dengan Rasulullah dalam keadaan beriman, kemudian dia murtad (keluar dari Islam), maka orang tersebut tidak termasuk (tidak digolongkan) sebagai sahabat. Sebab waktu mati dia tidak dalam keadaan beriman tapi sudah murtad. Karena itu di zaman Khalifah Abu Bakar orang-orang murtad itu diperangi. Adapun orang-orang Munafiqin, mereka itu tidak termasuk sahabat, karena mereka itu tidak beriman, tapi pura-pura beriman. Dhohirnya beriman, tapi batinya tetap kafir.

Yang mengherankan mengapa orang-orang Syiah itu alergi dan sangat benci kepada para sahabat. Padahal apabila kita menyebut sahabat, maka di dalamnya ada Imam Ali ada Siti Fatimah ada Al Hasan dan Al-Husin serta ada istri-istri Rosulullah saw. Mereka disamping sebagai Ahlul Bait juga sebagai sahabat Rosulullah saw. Benarkah Rasululullah SAW pernah melarang umatnya mencaci-maki para sahabat dan adakah perintah beliau agar kita mencintai para sahabat ? Rasulullah SAW pernah bersabda : “Takutlah kepada Allah, takutlah kepada Allah mengenai sahabat-sahabatku. Janganlah kamu menjadikan mereka sebagai sasaran caci-maki sesudah aku tiada. Barangsiapa mencintai mereka, maka berarti dia mencintai aku. Dan barang siapa membenci mereka, maka berarti dia membenci aku.” ( HR. At Turmudzi )

Sabda Rasulullah yang lain : “Janganlah kalian mencaci maki sahabat-sahabatku. Demi Tuhan yang menguasai nyawaku, andaikata seseorang dari kamu membelanjakan emas sebesar gunung Uhud, tentunya ia tidak mencapai satu mud maupun setengahnya yang dibelanjakan oleh seorang dari mereka (sahabat-sahabatku)” ( HR. Bukhari dan Muslim )

Itulah diantara hadist-hadist yang menunjukkan keutamaan para sahabat dan pujian-pujian dari Rasulullah SAW untuk mereka. Serta perintah Rasulullah agar kita menghormati dan mencintai mereka. Disamping ancaman dari Allah dan RasulNya bagi orang-orang yang memusuhi dan mencaci-maki para sahabat.

Apakah ada ayat-ayat Al-Quran yang menerangkan kebesaran dan keutamaan para sahabat? Sebenarnya apabila orang-orang Syiah itu membaca Al-Quran dan memahami artinya, pasti mereka tidak akan bersikap yang tidak baik terhadap para sahabat. Sebab dalam Al-Quran banyak sekali ayat-ayat yang menunjukkan dan menerangkan kebesaran dan keutamaan para sahabat, serta ridha Allah pada mereka, disamping janji Allah untuk memasukkan mereka dalam surga.

Allah berfirman : “Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) diantara orang-orang Muhajirin dan Anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik. Allah ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah dan Allah menyediakan bagi mereka surga-surga yang mengalir sungai-sungai dibawahnya, mereka kekal didalamnya selama-lamanya, itulah kemenangan yang besar” (QS. At Taubah : 100)

Dalam ayat yang lain Allah berfirman :
“Dan orang-orang yang beriman dan berhijrah serta berjihad pada jalan Allah dan orang-orang yang memberi tempat kediaman dan memberi pertolongan (kepada orang-orang Muhajirin), mereka itulah orang-orang yang benar-benar beriman. Mereka memperoleh ampunan dan rezki (nikmat) yang mulia.” (QS. Al Anfal : 74)

Firman Allah yang lain :
"Sesungguhnya Allah telah ridha terhadap orang-orang mu’min, ketika mereka berjanji setia kepadanya dibawah pohon, maka Allah mengetahui apa yang ada dalam hati mereka, lalu menurunkan ketenangan atas mereka dan memberi balasan kepada mereka dengan kemenangan yang dekat (waktunya).” (QS. Al Fath : 18 )

Demikian ayat-ayat yang menerangkan kebesaran dan keutamaan para sahabat serta ayat-ayat yang menunjukkan perjuangan dan pengorbanan para sahabat, serta pujian dan ridha Allah pada mereka. Begitu pula janji Allah untuk memasukkan para sahabat dalam surga. Apa yang mereka dapatkan tidak lain dikarenakan jasa-jasa mereka dalam membantu Rasulullah dalam menegakkan agama Allah. Mereka adalah orang-orang yang mendampingi Rasulullah baik dalam suasana damai maupun perang, didalam suasana gembira maupun sedih. Mereka korbankan harta bendanya, serta jiwa dan keluarganya demi Islam. Sehingga wajarlah bila mereka itu mendapat kedudukan yang sangat tinggi dari Allah SWT.

Melalui merekalah kita menerima ajaran Islam yang sudah teratur, sehingga kita tidak susah-susah lagi mencari-cari dan mengumpulkan Kalam Allah (Al-Quran) serta hadist-hadist Nabi. Oleh karena jasa-jasa mereka tersebut dan karena Allah dan RasulNya telah memuji dan memberikan kedudukan yang sangat tinggi pada mereka, maka kita golongan Ahlus Sunnah Waljamaah mencintai dan menghormati mereka. Kita siap berkorban apa saja, baik harta dan benda maupun jiwa raga demi membela mereka.

Sahabat Nabi (ash-shahaabah an-nabiy) adalah mereka yang mengenal dan melihat langsung Nabi Muhammad, membantu perjuangannya dan meninggal dalam keadaan Muslim. Ibnu Hajar al-Asqalani asy-Syafi'i pernah berkata: "Sahabat (ash-shahabi) ialah orang yang bertemu dengan rasulullah S.A.W, beriman kepada beliau dan meninggal dalam keadaan Islam."

Kebanyakan muslim mendefinisikan para sahabat sebagai mereka yang mengenal Nabi Muhammad, mempercayai ajarannya, dan meninggal dalam keadaan Islam. Para sahabat utama yang biasanya disebutkan hingga 50 sampai 60 nama, yakni mereka yang sangat dekat dengan Nabi Muhammad, sahabat bisa juga dianggap sebagai murid Nabi Muhammad. Identifikasi terhadap sahabat nabi, termasuk status dan tingkatannya merupakan hal yang penting dalam dunia Islam karena dapat digunakan untuk mengevaluasi keabsahan suatu hadits maupun perbuatan nabi yang diriwayatkan oleh mereka.

Menurut al-Hakim dalam Mustadrak, Sahabat terbagi dalam beberapa tingkatan, yaitu para sahabat yang masuk Islam di Mekkah, sebelum melakukan hijrah, seperti Khulafa'ur Rasyidin :
Khadijah binti Khuwailid
Ali bin Abi Talib
Zaid bin Haritsah
Abu Bakar ash-Shiddiq
Umar bin Khattab
Utsman bin Affan
Abbas bin Abdul Muthalib
Hamzah bin Abdul Muthalib
Ja'far bin Abi Thalib
  
Para sahabat yang mengikuti majelis Darunnadwah
Para sahabat yang ikut serta berhijrah ke negeri Habasyah
Para sahabat yang ikut serta pada bai'at Aqabah pertama
Para sahabat yang ikut serta pada bai'at Aqabah kedua
Para sahabat yang berhijrah setelah sampainya rasulullah ke Madinah
Para sahabat yang ikut serta pada perang Badar
Para sahabat yang berhijrah antara perang Badar dan perjanjian Hudaibiyyah
Para sahabat yang ikut serta pada bai'at Ridhwan
Para sahabat yang berhijrah antara perjanjian Hudaibiyyah dan fathu Makkah : Khalid bin Walid, Amru bin Ash
Para sahabat yang masuk Islam pada fathu Makkah: Abu Sufyan, Mu'awiyah bin Abu Sufyan, Ikrimah bin Abu Jahal
Bayi-bayi yang telah lahir dan anak-anak yang pernah melihat rasulullah pada fathu Makkah

Beberapa sahabat yang terkenal  :
Abdullah bin Umar
Abdurrahman bin Auf
Abu Bakar
Abu Dzar Al-Ghiffari
Abu Hurairah
Abu Ubaidah bin al-Jarrah
Ali bin Abi Talib
al-Qamah
Amru bin Ash
Bilal bin Rabah
Hakim bin Hazm
Hamzah bin Abdul Muthalib
Khalid bin Walid
Mua'dz bin Jabal
Mua'wiyah bin Abu Sufyan
Mus'ab bin Umair
Salman al-Farisi
Sa'ad bin Abi Waqqas
Sa'id bin Zayd bin `Amr
Thalhah bin Ubaidillah
Zaid bin Khattab
Umar bin Khattab
Usamah bin Zaid bin Haritsah
Usman bin Affan
Uwais Al-Qarny
Wahsyi
Zubair bin Awwam

Untitled Document
Daftar Sahabat Nabi Muhammad Rasulullah SAW
Abbad bin Bishir
Fatimah binti Asad
Salman al-Farisi
Abbas bin Abdul-Muththalib
Fatimah binti Hizam
Suhayb Ar-Rummi
Abdullah bin Abbas
Fayruz al-Daylami
Sumayyah binti Khayyat
Abdullah bin Abdul-Asad
Ghaurats bin Harits
Syaibah bin 'Utsman
Abdullah bin Hudhafah as-Sahmi
Habibah binti Ubaidillah
Tamim ad-Dari
Abdullah bin Ja'far
Hakim bin Hazm
Thalhah bin Ubaidillah
Abdullah bin Mas'ud
Halimah As-Sa'diyah
Thalib bin Abu Thalib
Abdullah bin Rawahah
Hamzah bin Abdul-Muththalib
Ubaidah bin Harits
Abdullah bin Salam
Haritsah binti al-Muammil
Ubay bin Kaab
Abdullah bin Ubay
Hatib bin Abi Baitah
Umamah binti Zainab
Abdullah bin Umar
Hisyam bin Al-Aas
Umar bin Khattab
Abdullah bin Ummi-Maktum
Hudzaifah bin al-Yaman
Ummi Kultsum binti Ali
Abdullah bin Zubair
Hujr bin Adi
Ummi Kultsum binti Jarwila
Abdurrahman bin Abi Bakar
Ikrimah bin Abu Jahal
Khuzima
Abdurrahman bin Auf
Ja'far bin Abi Thalib
Ummi Syarik
Abu Ayyub al-Ansari
Julaybib
Ummi Ubays
Abu Bakar
Khabbab bin al-Aratt
`Uqbah bin Amir
Abu Dujana
Khadijah binti Khuwailid
Urwah bin Mas'ud
Abu Dzar Al-Ghifari
Khalid bin Sa`id
Usamah bin Zaid
Abu Fuhayra
Khalid bin Walid
Usayd bin Hudhayr
Abu Hudzaifah bin al-Mughirah
Khubaib bin Adi
Utbah bin Ghazwan
Abu Hurairah
Khunais bin Hudhaifa
Utsman bin Affan
Abu Jahm
Kumail bin Ziyad
Utsman bin Hunaif
Abu Lubaba bin Abd al-Mundzir
Khuzaimah bin Tsabit
Uwais al-Qarny
Abu Musa al-Ashari
Layla binti al-Minhal
Wahab bin Abd Manaf
Abu Qatadah
Lubabah binti al-Harith
Wahsyi bin Harb
Abu Sufyan
Lubaynah
Waraqah bin Naufal
Abu Sufyan bin Harits
Malik bin Dinar
Yazid bin Abu Sufyan
Abu Thalib
Malik al-Dar
Zaid bin Arqam
Abu Ubaidah bin al-Jarrah
Malik bin Ashter
Zaid bin Haritsah
Abu al-Aas bin al-Rabiah
Malik bin Nuwayrah
Zaid bin Tsabit
Abu al-Dardaa
Miqdad bin Aswad
Zainab binti Ali
Abu Hudhayfah bin Utbah
Mua'dz bin Jabal
Zubair bin Awwam
Abu Sa'id al-Khudri
Muhammad bin Abu Bakar
Fadl bin Abbas
Akib bin Usaid
Muawiyah bin Abu Sufyan
Salim Mawla Abu Hudhayfah
Al-Ala'a Al-Hadrami
Muhammad bin Maslamah
Bilal bin al-Harits
Al-Baraa bin Malik al-Ansari
Mughira bin Shu'ba
Said bin Zayd
Al-Nahdiah
Mus'ab bin Umair
Said bin Amir al-Jumahi
Ali bin Abi Thalib
Nawfal bin Khuwaylid
Bilal bin Rabah
Aminah binti Wahab
Qatadah
Sa’id bin Al-Ash
Amru bin al-Jamuh
Rab'ah bin Umayah
Bashir bin Sa'ad
Ammar bin Yasir
Rabi'ah bin Harits
Aqil bin Abu Thalib
Amru bin Ash
Rukanah al-Mutthalibi
Saffiyah binti Abdul-Muththalib
An-Numan bin Muqarrin
Sa'ad bin ar-Rabi'
Sa'ad bin Muadz
Anas bin Malik
Sa'ad bin Abi Waqqas
Ashaab

1 comments:

 
Back to top!