Searching...
Tuesday, 16 December 2014

Peran Lingkungan bagi Kelangsungan Hidup dan Kesehatan Manusia

Istilah lingkungan bersih dapat ditafsirkan dalam berbagai cara. Lingkungan yang bersih tidak hanya diperlukan untuk sekadar estetika, tetapi sangat penting dalam mempertahankan kesehatan manusia juga. Yang paling dikenal luas, dampak kesehatan dapat dikaitkan dengan faktor-faktor seperti polusi, perubahan iklim, penipisan lapisan ozon, degradasi lahan dan hilangnya keanekaragaman hayati. 

Ada peningkatan kesadaran bahwa kesehatan kita dan lingkungan di mana kita hidup terkait erat, dan pada tahun 2006 Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan bahwa 24% dari beban global penyakit ini adalah karena faktor lingkungan yang buruk

Masalah kesehatan dapat dibawa oleh kualitas lingkungan yang buruk, kurangnya sanitasi, penggunaan bahan kimia berbahaya dan kualitas air yang buruk juga. Ini semua adalah faktor yang secara langsung dapat mempengaruhi kesehatan manusia dan sebagai hasil dari upaya kita untuk mempertahankan dan menciptakan lingkungan bersih. Ada terlalu banyak produksi karbon dioksida dan ini semua dengan mudah dilacak sumbernya , seperti mobil, deterjen, pestisida, manufaktur dan tentu saja, tingkat air surut.

Kesehatan dan Lingkungan
Meskipun ada upaya-upaya untuk memperbaiki lingkungan, masih ada harapan  bahwa penyakit dapat dicegah dan kematian prematur masih terjadi secara global akibat lingkungan yang buruk dan inilah datanya :
  • Tiga juta anak kehilangan nyawa mereka setiap tahun akibat diare, diakibatkan tidak adanya air bersih dan penanganan  yang buruk
  • Malaria masih menyerang  tiga juta jiwa per tahun
  • Keracunan akibat dari pestisida mempengaruhi antara 3,5 sampai  5 juta orang di negara-negara berkembang
  • Sekitar empat juta anak kehilangan nyawa mereka karena infeksi pernafasan banyak terkait dengan kualitas mesin yang buruk
Meskipun jelas bahwa banyak masalah kesehatan mempengaruhi mereka di negara berkembang, ancaman lingkungan terjadi di mana – mana dan industrialisasi sekarang adalah ancaman utama bagi lingkungan bersih. Polusi industri sekarang menjadi penyebab utama polusi udara dan limbah beracun. Bahkan, statistik menunjukkan bahwa penyakit  pernapasan, seperti asma, menjadi lebih parah  di negara maju terutama karena faktor lingkungan.

Kondisi lingkungan yang mempengaruhi kesehatan manusia dapat dikelola dan bahkan dicegah dengan perawatan lingkungan yang lebih baik dan terprogram. Sebuah lingkungan yang bersih bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, tetapi juga kita semua. Ada banyak keuntungan untuk memiliki lingkungan yang bersih dan beberapa di antaranya: penyakit menular berkurang, meningkatkan kualitas hidup, kualitas makanan yang lebih baik, energi bersih bagi generasi mendatang.


Kesehatan dan lingkungan mempengaruhi kita semua, yang paling terpengaruh adalah anak-anak dan perempuan. Kesehatan manusia selalu mengalami ancaman dari fenomena alam seperti, kebakaran, banjir dan lain-lain. Namun, dapat diperparah juga dengan pengelolaan lingkungan yang buruk. Ingat bahwa kesehatan yang baik dan lingkungan bersih, adalah melalui hidup sehat. Masalah lingkungan adalah aspek negatif dari aktivitas manusia terhadap lingkungan biofisik. Environmentalisme, sebuah gerakan sosial dan lingkungan yang dimulai pada tahun 1960, fokus pada penempatan masalah lingkungan melalui advokasi, edukasi, dan aktivisme

Masalah Lingkungan hidup yang dihadapi dunia saat ini :

Pencemaran
Pencemaran adalah masuk atau dimasukkannya mahluk hidup, zat, energi dan/ atau komponen lain ke dalam air atau udara. Pencemaran juga bisa berarti berubahnya tatanan (komposisi) air atau udara oleh kegiatan manusia dan proses alam, sehingga kualitas air/ udara menjadi kurang atau tidak dapat berfungsi lagi sesuai dengan peruntukkannya.

Ada bebarapa jenis pencemaran di dunia yaitu :

Pencemaran Air
Adalah suatu perubahan keadaan di suatu tempat penampungan air seperti danau  sungai, lautan dan air tanah akibat aktivitas manusia. Pencemaran air merupakan masalah global utama yang membutuhkan evaluasi dan revisi kebijakan sumber daya air pada semua tingkat (dari tingkat internasional hingga sumber air pribadi dan sumur). Telah dikatakan bahwa pousi air adalah penyebab terkemuka di dunia untuk kematian dan penyakit. Akibat yang dapat ditimbulkan berupa banjir, erosi kekurangan sumber air, dapat membuat sumber penyakit, tanah Longsor, merusak ekosistem sungai serta mengakibatkan kerugian untuk nelayan

Pencemaran Udara
Adalah kehadiran satu atau lebih substansi fisik, kimia, atau biologi di atmosfer dalam jumlah yang dapat membahayakan kesehatan manusia, hewan, dan tumbuhan, mengganggu estetika dan kenyamanan, atau merusak properti. Pencemaran udara dapat ditimbulkan oleh sumber-sumber alami maupun kegiatan manusia. Beberapa definisi gangguan fisik seperti polusi suara, panas, radiasi atau polusi cahaya dianggap sebagai polusi udara. Sifat alami udara mengakibatkan dampak pencemaran udara dapat bersifat langsung dan lokal, regional, maupun global.

Hujan asam
pH biasa air hujan adalah 5,6 karena adanya CO2 di atmosfer. Pencemar udara seperti SO2 dan NO2 bereaksi dengan air hujan membentuk asam dan menurunkan pH air hujan. Dampak dari hujan asam ini antara lain :
  • Mempengaruhi kualitas air permukaan
  • Merusak tanaman
  • Melarutkan logam-logam berat yang terdapat dalam tanah sehingga memengaruhi kualitas air tanah dan air permukaan
  • Bersifat korosif sehingga merusak material dan bangunan
Efek rumah kaca
Efek rumah kaca disebabkan oleh keberadaan CO2, CFC, metana, ozon, dan N2O di lapisan troposfer yang menyerap radiasi panas matahari yang dipantulkan oleh permukaan bumi. Akibatnya panas terperangkap dalam lapisan troposfer dan menimbulkan fenomena pemanasan global.
Dampak dari pemanasan global adalah:
  • Peningkatan suhu rata-rata bumi
  • Pencairan es di kutub
  • Perubahan iklim regional dan global
  • Perubahan siklus hidup flora dan fauna
  • Kerusakan lapisan ozon
Lapisan ozon yang berada di stratosfer (ketinggian 20-35 km) merupakan pelindung alami bumi yang berfungsi memfilter radiasi ultraviolet B dari matahari. Pembentukan dan penguraian molekul-molekul ozon (O3) terjadi secara alami di stratosfer. Emisi CFC yang mencapai stratosfer dan bersifat sangat stabil menyebabkan laju penguraian molekul-molekul ozon lebih cepat dari pembentukannya, sehingga terbentuk lubang-lubang pada lapisan ozon.

Pencemaran Tanah
Adalah keadaan dimana bahan kimia buatan manusia masuk dan mengubah lingkungan tanah alami. Pencemaran ini biasanya terjadi karena: kebocoran limbah cair atau bahan kimia industri atau fasilitas komersial; penggunaan pestisida; masuknya air permukaan tanah tercemar ke dalam lapisan sub-permukaan; kecelakaan kendaraaan pengangkut minyak, zat kimia, atau limbah; air limbah dari tempat penimbunan sampah serta limbah industri yang langsung dibuang ke tanah secara tidak memenuhi syarat (illegal dumping). Pencemaran tanah juga dapat memberikan dampak terhadap ekosistem. Perubahan kimiawi tanah yang radikal dapat timbul dari adanya bahan kimia beracun/berbahaya bahkan pada dosis yang rendah sekalipun. Perubahan ini dapat menyebabkan perubahan metabolisme dari mikroorganisme endemik dan antropoda yang hidup di lingkungan tanah tersebut. Akibatnya bahkan dapat memusnahkan beberapa spesies primer dari rantai makanan. Dampak pada pertanian terutama perubahan metabolisme tanaman yang pada akhirnya dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian. Hal ini dapat menyebabkan dampak lanjutan pada konservasi tanaman dimana tanaman tidak mampu menahan lapisan tanah dari erosi. Beberapa bahan pencemar ini memiliki waktu paruh yang panjang dan pada kasus lain bahan-bahan kimia derivatif akan terbentuk dari bahan pencemar tanah utama.

Penanganan terhadap Pencemaran Tanah :

Remediasi
Adalah kegiatan untuk membersihkan permukaan tanah yang tercemar. Ada dua jenis remediasi tanah, yaitu in-situ (atau on-site) dan ex-situ (atau off-site). Pembersihan on-siteadalah pembersihan di lokasi. Pembersihan ini lebih murah dan lebih mudah, terdiri dari pembersihan, venting (injeksi), dan bioremediasi. Pembersihan off-site meliputi penggalian tanah yang tercemar dan kemudian dibawa ke daerah yang aman. Setelah itu di daerah aman, tanah tersebut dibersihkan dari zat pencemar. Caranya yaitu, tanah tersebut disimpan di bak/tanki yang kedap, kemudian zat pembersih dipompakan ke bak/tangki tersebut. Selanjutnya zat pencemar dipompakan keluar dari bak yang kemudian diolah dengan instalasi pengolah air limbah. Pembersihan off-site ini jauh lebih mahal dan rumit.

Bioremediasi
Adalah proses pembersihan pencemaran tanah dengan menggunakan mikroorganisme (jamur, bakteri). Bioremediasi bertujuan untuk memecah atau mendegradasi zat pencemar menjadi bahan yang kurang beracun atau tidak beracun (karbon dioksida dan air). Menurut Dr. Anton Muhibuddin, salah satu mikroorganisme yang berfungsi sebagai bioremediasi adalah jamur vesikular arbuskular mikoriza (vam). Jamur vam dapat berperan langsung maupun tidak langsung dalam remediasi tanah. Berperan langsung, karena kemampuannya menyerap unsur logam dari dalam tanah dan berperan tidak langsung karena menstimulir pertumbuhan mikroorganisme bioremediasi lain seperti bakteri tertentu, jamur dan sebagainya.

Masalah lingkungan hidup yang dihadapi di Indonesia
  • Penebangan hutan secara liar/pembalakan hutan
  • Polusi air dari limbah industri dan pertambangan
  • Polusi udara di daerah perkotaan (Jakarta merupakan kota dengan udara paling kotor ke 3 di dunia)
  • Asap dan kabut dari kebakaran hutan; kebakaran hutan permanen/tidak dapat dipadamkan
  • Penghancuran terumbu karang
  • Pembuangan sampah B3/radioaktif dari negara maju
  • Pembuangan sampah tanpa pemisahan/pengolahan
  • Semburan lumpur liar di Sidoarjo, Jawa Timur
  • Hujan asam yang merupakan akibat dari polusi udara

Pencegahan dan Penanggulangan
Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda lagi dan bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara saja, melainkan tanggung jawab setiap insan di bumi, dari balita sampai manula. Setiap orang harus melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di sekitar kita sesuai dengan kapasitasnya masing-masing. Sekecil apa pun usaha yang kita lakukan sangat besar manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi generasi anak cucu kita kelak. Pembangunan berwawasan lingkungan adalah usaha meningkatkan kualitas manusia secara bertahap dengan memerhatikan faktor lingkungan.

Upaya-Upaya untuk Mengatasinya
Usaha Mengatasi berbagai masalah lingkungan hidup pada umumnya permasalahan yang terjadi dapat diatasi dengan cara-cara sebagai berikut :
  • Menerapkan penggunaan teknologi yang ramah lingkungan pada pengelolaan sumber daya alam baik yang dapat maupun yang tidak dapat diperbaharui dengan memperhatikan daya dukung dan daya tampungnya.
  • Untuk menghindari terjadinya pencemaran lingkungan dan kerusakan sumber daya alam maka diperlukan penegakan hokum secara adil dan konsisten.
  • Memberikan kewenangan dan tanggung jawab secara bertahap terhadap pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup.
  • Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup secara bertahap dapat dilakukan dengan cara membudayakan masyarakat dan kekuatan ekonomi.
Pengelolaan daur ulang sumber daya alam 
Tingkat pencemaran dan kerusakan lingkungan dapat dikurangi dengan cara melakukan pengembangan usaha seperti mendaur ulang bahan-bahan yang sebagian besar orang menganggap sampah. Sampah sebenarnya dapat dijadikan barang lain yang bisa bermanfaat dan tentunya dengan pengolahan yang baik. Pengelolaan limbah sangat efisien dalam upaya untuk mengatasi masalah lingkungan. Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengelolaan limbah dengan menggunakan konsep daur ulang adalah sebagai berikut
  • Melakukan pengelompokan dan pemisahan limbah terlebih dahulu
  • Pengelolaan limbah menjadi barang yang bermanfaat serta memilki nilai ekonomis
  • Dalam pengolahan limbah juga harus mengembangkan penggunaan teknologi 

Beberapa Permasalahan Lingkungan Hidup di Indonesia
Lingkungan hidup, sering disebut sebagai lingkungan, adalah istilah yang dapat mencakup segala makhluk hidup dan tak hidup di alam yang ada di Bumi atau bagian dari Bumi, yang berfungsi secara alami tanpa campur tangan manusia yang berlebihan. Dalam lingkungan hidup terdapat ekosistem, yaitu tatanan unsur lingkungan hidup yang merupakan kesatuan utuh menyeluruh dan saling mempengaruhi dalam membentuk keseimbangan, stabilitas, dan produktivitas lingkungan hidup.

Merujuk pada definisi di atas, maka lingkungan hidup Indonesia tidak lain merupakan Wawasan Nusantara, yang menempati posisi silang antara dua benua dan dua samudera dengan iklim tropis dan cuaca serta musim yang memberikan kondisi alamiah dan kedudukan dengan peranan strategis yang tinggi nilainya, tempat bangsa Indonesia menyelenggarakan kehidupan bernegara dalam segala aspeknya.

Indonesia dengan beragam bentuk fisik (relief) dan penduduknya memiliki beberapa permasalahan yang berhubungan dengan lingkungan hidup. Permasalahan lingkungan hidup Indonesia terjadi di berbagai sektor beserta segala kompleksitas, penyebab, dan akibat masing-masing. Di blog ini saya akan membahas mengenai permasalahan air, permasalahan sampah, permasalahan hutan, dan permasalahan ekosistem pantai.
Permasalahan Air
Indonesia memiliki permasalahan air yang seringkali diakibatkan oleh penduduknya sendiri. Berikut beberapa permasalahan air yang banyak terjadi di Indonesia.
Sungai
Sungai-sungai di Indonesia memiliki peranan penting bagi kehidupan, yaitu sebagai sarana irigasi, sumber air minum, keperluan industri, dan lain-lain. Tetapi dalam kurun waktu lima tahun ini, kualitas air telah mengalami penurunan. Hal itu disebabkan sebanyak 64 dari 470 Daerah Aliran Sungai (DAS) di Indonesia dalam keadaan kritis. Pendangkalan sungai terjadi di mana-mana. Selain itu, sungai di Indonesia banyak yang tercemar oleh berbagai limbah di antaranya :
  • Limbah domestik, yaitu limbah rumah tangga berupa detergen, tinja, dan sampah yang sengaja dibuang ke sungai
  • Limbah Industri berupa berbagai zat kimia dan logam berat yang berbahaya dan beracun
  • Limbah pertanian seperti sisa pestisida dan pupuk
  • Racun dari kegiatan penangkapan ikan yang terlarang
Pencemaran Air Tanah
Perumahan di kota-kota padat di Indonesia  banyak yang menggunakan sumur tanah sebagai sumber air untuk keperluan sehari-hari, menggantikan peran PAM. Akan tetapi, air tanah dari sumur-sumur tersebut mengandung bakteri Fecal coli, coliform, serta mineral-mineral seperti besi yang melebihi baku mutu. Sumber pencemaran tersebut berasal dari tempat penampungan tinja penduduk (septic tank). Akibatnya, kondisi air berwarna kuning dan berbau. Hal ini bisa saja tidak terjadi jika jarak antara septic tank dengan sumur lebih dari 10 meter. Tapi karena kota merupakan kawasan padat, hal ini menjadi sulit diimplementasikan dan terjadilah pencemaran air tanah.

Selain itu, pembuangan limbah industri yang berdekatan dengan sumur penduduk juga menyebabkan air tanah tercemar. Air tanah di kota-kota besar yang dekat pantai (seperti Jakarta) juga tercemar oleh air asin (air laut) karena penyedotan air tanah secara besar-besaran oleh industri dan berbagai bangunan besar. Karena air tanah sudah banyak tersedot, akhirnya di rongga bekas air tanah tadi air laut merembes dan mengurangi kualitas air tanah yang disedot oleh kota.

Pencemaran air memberikan dampak sebagai berikut :
  • Musnahnya berbagai jenis ikan dan terjadi kerusakan pada tumbuhan air. Dampak lebih lanjut yang terjadi adalah terganggunya ekosistem yang pada saatnya pasti akan merugikan manusia sendiri
  • Air sungai yang terkontaminasi mengancam kesehatan penduduk di sepanjang DAS karena menjadi sumber berbagai penyakit
  • Terjadinya banjir di musim hujan
  • Bau menyengat dari limbah pabrik
  • Terjadinya kelangkaan air bersih
  • Terjadinya blooming algae, suatu keadaan ketika air sungai dan danau ditutupi oleh ganggang yang menyebabkan matinya biota bawah air. Blooming algae disebabkan oleh banyaknya pupuk yang terlarut dalam air. Blooming algae, peristiwa tertutupnya sungai/danau oleh ganggang
  • Limbah dari sungai yang terbawa ke laut akan mencemari biota laut, sehingga turut membawa petaka bagi manusia yang mengonsumsinya. Sebgai contoh penyakit Minamata di Jepang, suatu penyakit yang terjadi di daerah Minamata yang disebabkan oleh menumpuknya logam berat dalam tubuh ikan laut yang dikonsumsi orang-orang
Upaya penganggulangan pencemaran air dapat dilakukan dengan  langkah berikut :
  • Membatasi. Limbah harus diminimalisir dan kalau bisa didaur ulang. Jika tidak bisa didaur ulang, limbah harus dinetralisir agar tidak mencemari lingkungan
  • Mengawasi. Masyarakat dan lembaga-lembaga swadaya harus turut mengawasi dan menjaga pelestarian air
  • Mengendalikan. Pelaksanaan undang-undang lingkungan hidup harus tegas, para pelanggar harus diganjar dengan sanksi yang sesuai
Permasalahan Sampah
Pertumbuhan penduduk yang sangat pesat mengakibatkan tingkat konsumsi masyarakat juga bertambah banyak. Hal ini memberi kontribusi langsung pada meningkatnya volume sampah yang tidak diimbangi oleh upaya penanggulangannya. Hal ini menyebabkan banyak terjadi permasalahan lingkungan hidup. Sebut saja linkungan menjadi kotor, jorok, bau, dll. Itu baru contoh sekitar. Contoh lebih lanjut adalah gejala keracunan dan merebaknya penyakit.

Beberapa langkah untuk menanggulangi permasalahan sampah di Indonesia di antaranya berikut ini :
  • Pembuatan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) untuk mengelola sampah. Lokasinya harus jauh dari permukiman penduduk
  • Penerapan prinsip 4R: replace (mengganti), reduce (mengurangi), reuse (menggunakan kembali), dan recycle (mendaur ulang)
  • Penempatan bak sampah yang terpisah antara oraganik dan anorganik sehingga mempermudah pengelolaannya
  • Memproduksi dan memasyarakatkan peralatan untuk mendaur ulang sampah
  • Mengadakan kerja bakti secara berkala
Permasalahan Hutan
Pola konsumsi masyarakat kian meningkat terutama yang berhubungan dengan hasil hutan. Kebutuhan akan kertas, mebel, dan bahan bangunan telah meningkat tajam. Hal ini dapat menguras keberadaan hutan produksi. Sebenarnya kita pun sering merusak hutan. Dengan membuang-buang kertas atau memakainya secara berlebihan, kita turut andil dalam mendorong para penebang hutan liar melaksanakan aksinya.

Berdasarkan data BPS tahun 2004, luas hutan yang telah rusak maupun kritis telah mencapai 59 juta hektar. Rata-rata terjadi pengurangan luas hutan 1,6 juta hektar per tahun. Bayangkan bagaimana kondisi hutan Indonesia 10 tahun ke depan.Penebangan hutan

Kerusakan hutan telah berakibat buruk pada kehidupan, seperti tanah longsor, banjir, hilangnya banyak spesies hewan dan tumbuhan, tanah tandus dan tidak produktif, kekeringan, pemanasan global, dll. Kelestarian hutan Indonesia perlu dilakukan dengan langkah-langkah pelaksanaan sebagai berikut.
  • Melakukan reboisasi
  • Jika ingin menebang kayu, lakukan sistem tebang pilih
  • Masyarakat, lembaga swadaya, dan pemerintah harus mengawasi dan menjaga hutan
  • Memberikan sanksi berat bagi penebang hutan liar
Permasalahan Ekosistem Pantai
Ekosistem pantai merupakan ekosistem yang memiliki kekayaan alam beragam karena merupakan pertemuan antara wilayah darat dan wilayah laut. Berbagai jenis makhluk hidup dapat ditemukan di pantai. Di daerah pantai dapat ditemukan hutan bakau, terumbu karang, dan tentu saja pasir pantai

Hutan bakau dapat dijadikan bahan baku pembuatan mebel. Terumbu karang merupakan kawasan yang indah, namun sayang sering ada tangan-tangan jahil yang mencopoti terumbu karang untuk dijual. Adapun pasir pantai dapat dijadikan bahan bangunan. Pengerukan sumber daya alam pantai secara berlebihan dapat membuat pantai menjadi tidak dapat berfungsi sebagaimana mestinya.

Untuk mengurangi dampak rusaknya ekosistem pantai, perlu dilakukan langkah berikut.
  • Reboisasi hutan bakau
  • Dibuat peraturan yang membatasi penambangan pasir
  • Masyarakat terutama nelayan ikut berperan aktif dalam menjaga daerah pesisir pantai
  • Pemberian tanggung jawab untuk konservasi hutan di sepanjang pantai bagi pengusaha yang bergerak di bidang wisata bahari

Masalah Lingkungan Hidup yang Dihadapi Dunia
 
Penebangan hutan
Kawasan hutan merupakan bidang utama keanekaragaman hayati, hutan juga menyerap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen. Tapi laju penebangan hutan secara global bisa mencapai sekitar 32 juta hektar per tahun. Selain itu, kekeringan yang disebabkan oleh pemanasan global dapat memperburuk situasi hutan di beberapa daerah.

Efek Rumah Kaca  Industri peternakan merupakan penghasil emisi gas rumah kaca yang terbesar, yaitu 18%. Jumlah ini lebih banyak dari gabungan emisi gas rumah kaca seluruh transportasi di seluruh dunia yaitu 13%. Emisi gas rumah kaca industri peternakan meliputi 9% karbon dioksida, 37% gas metana (efek pemanasannya 72 kali lebih kuat dari CO2), 65% dinitrogen oksida (efek pemanasan 296 kali lebih kuat dari CO2), serta 64% amonia penyebab hujan asam
    
Pencemaran air
Dua per tiga dari planet bumi ditutupi dengan permukaan air. Bila air tercemar, tentu saja dapat menyebabkan makhluk hidup di bumi tidak bisa hidup. Dampak pemanasan global juga mengubah pola ketersediaan air untuk minum dan pertanian.

Penumpukan gas rumah kaca di atmosfer
Karbon dioksida dan gas penangkap panas lainnya adalah polutan yang dapat meningkatkan emisi gas rumah kaca. Banyaknya gas buangan pabrik dan kendaraan akan memperbanyak jumlah emisi gas rumah kaca ini. 

Hewan terancam punah
Ketika habitatnya berubah dan terancam, hewan-hewan yang ada di dalamnya juga mendapat tekanan. Daftar Merah 2008 dari spesies langka yang diterbitkan oleh World Conservation Union mengidentifikasikan hampir 45.000 spesies yang terancam punah.
    
Pesatnya laju pertumbuhan penduduk
Pada tahun 2007, populasi dunia melebihi 6 miliar. Tahun itu juga menandai pertama kalinya dalam sejarah lebih banyak orang tinggal di perkotaan daripada daerah pedesaan. Enam miliar penduduk ini terus bersaing untuk mempertahankan hidup dengan sumber daya alam yang sebenarnya terbatas, seperti air, makanan dan bahan bakar.
    
Melelehnya es di Arktik (Kutub Utara)
Studi terbaru memperkirakan bahwa perairan Arktik bisa meleleh dan bebas dari es pada musim panas minimal 30 tahun lebih cepat dari perkiraan sebelumnya. Melelehnya es di Kutub Utara ini bisa memperkuat kecenderungan pemanasan global dan membahayakan penghuni Kutub Utara sendiri, dari manusia hingga beruang kutub.

Runtuhnya lapisan es Antartika (Kutub Selatan)
Wilkins adalah salah satu dari sembilan lapisan es Antartika yang telah surut atau runtuh dalam beberapa dekade terakhir. Lapisan es yang runtuh paling dramatis adalah Larsen A dan B, yang runtuh secara tiba-tiba pada tahun 1995 dan 2002

Lubang di lapisan ozon
Lapisan ozon melindungi penghuni bumi dengan menyerap sinar ultraviolet berbahaya. Tapi banyaknya penggunaan bahan kimia dan polutan dapat membuat lubang besar di lapisan ozon. Dibutuhkan waktu hingga puluhan tahun untuk dapat memulihkan lapisan ozon seperti semula.
    
Meluasnya zona laut mati
Zona laut mati adalah kantong laut yang mana oksigen habis sehingga banyak ikan, kerang dan spesien lain yang tidak dapat bertahan hidup, seperti terdapat di Teluk Meksiko. Zona ini terbentuk ketika pupuk tercecer dari sungai dan membuat banyak alga (tumbuhan laut yang memproduksi oksigen) mati dan membusuk.

Krisis karang laut
Terumbu karang adalah habitat laut yang penting bagi kebanyakan spesies laut. Tapi beberapa dekade terakhir, banyak terumbu karang yang mengalami krisis karena adanya penangkapan ikan yang berlebihan, polusi laut, penyakit, pemanasan dan pengasaman air laut. Perairan samudera menjadi lebih asam karena menyerap karbon dioksida dari atmosfer. Artinya, semakin banyak polusi udara, makin asam air laut.

Dampak Berantai Kerusakan Lapisan Ozon
Lapisan ozon berfungsi melindungi Bumi dari sinar ultra violet yang dipancarkan oleh Matahari. Menipisnya lapisan ozon diketahui pada pertengahan tahun 1980-an. Penipisan lapisan ozon disebabkan oleh penggunaan bahan-bahan kimia sebagai bahan perusak lapisan ozon (ozone depliting substance) dan gas CO2 yang dapat berasal dari hasil proses pembakaran seperti dari kendaraan, pabrik, dan kebakaran hutan.
Dampak penipisan lapisan ozon antara lain meningkatnya intensitas sinar ultra violet yang mencapai permukaan Bumi dapat menyebabkan gangguan terhadap kesehatan, seperti kanker kulit, katarak, dan penurunan daya tahan tubuh, dan bahkan terjadinya mutasi genetik.
 
Menipisnya lapisan ozon mengakibatkan terjadinya degradasi lingkungan, keterbatasan sumber air bersih, kerusakan rantai makanan di laut, musnahnya ekosistem terumbu karang dan sumber daya laut lainnya, menurunnya hasil produksi pertanian yang dapat mengganggu ketahanan pangan, dan bencana alam lainnya.
Mata rantai dampak penipisan lapisan ozon berikutnya adalah terjadinya pemanasan global (global warming). Gas karbon dioksida (CO2) memiliki kontribusi paling besar sekitar 50 persen, diikuti chloroflourocarbon (CFC) 25 persen, gas methan 10 persen, dan sisanya gas lain terhadap pemanasan global. Munculnya kembali penyakit mendunia seperti malaria dan TBC yang diakibatkan oleh pemanasan global.
 
Dampak penipisan lapisan ozon baru akan terlihat dalam jangka waktu relatif panjang. Akibatnya masalah itu sering kali terpinggirkan oleh isu pencemaran lingkungan lain yang dampaknya segera dirasakan pada tataran lokal.

0 comments:

Post a Comment

 
Back to top!